Selasa, 10 April 2012

Perawatan payu dara untuk melancarkan ASI

PERAWATAN PAYUDARA PADA KEHAMILAN (breast care)
Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki bagian-bagian kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat megoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu bagian-abgian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu bagian-bagian dari payudara dan fungsinya masing-masing.
Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelanjar endokrin, terutama hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian yaitu ;
  • Pembentukan produksi air susu
  • Pengeluaran air susu
Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan perawatan. Bra yang dugunakan harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah bukan menekan dari depan.
A.  Anatomi payudara ibu
Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat emmbesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
·         Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
·         Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
·         Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus.
Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktuli bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. Dengan demikian, sebenarnya payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal.
Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah puting susu. Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-masing duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus dikelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang memberi zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis ASI.
Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagain berikut : jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa.
Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.
Pada ujung puting susu terdapar 15-25 muara lobus (duktus laktiferus), sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.
B.  Tujuan breast care
  • Memelihara kebersihan payudara
  • Melenturkan dan menguatkan puting susu
  • Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar
  • Mempersiapkan produksi ASI
C.  Prinsip
  • Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
  • Menjaga kebersihan sehari-hari
  • Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
  • Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
  • Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan


D.  Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan payudara
  • Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
  • Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
  • Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.
Dengan cara:
·       Puting susu diberi minyak
·       Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting
·       Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah ± 20 kali (gerakannya kerah luar)
·       Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu
·       Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekanan ± 20 kali (gerakannya ke arah luar)
E.   Teknik perawatan payudara
1)      Pengurutan payudara
·  Licinkan telapak tangan dengan sedikit minyak/baby oil
·  Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping, bawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara
·  Lakukan 30 kali selama 5 menit
2)      Pengurutan kedua
·  Licinkan telapak tangan dengan minyak/baby oil
·  Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan
·  Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara kearah puting, demikian pula payudara kanan
·  Lakukan 30 kali selama 5 menit
3)      Pengurutan ketiga
·  Licinkan telapak tangan dengan minyak
·  Telapak tangan kiri menopang payudara kiri
·  Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting susu
·  Lakukan 30 kali selama 5 menit
4)      Rangsang payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin
·  Siram/kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air dingin
·  Kompres bergantian selama 5 menit
·  Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-kotoran keluar tidak bertumpuk dan tidak terhisap oleh bayi yang ingin menetek, minyak ini juga dapat melemaskan puting susu sehingga kulitnya tidak mudah lecet
5)      Cara lain dalam perawatan payu dara
Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yang paling penting dalam pembentukan air susu adalah prolaktin, yang mulai bekerja sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ini juga menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yang diproduksi pada tiap tahapan dengan bantuan hormon estrogen yang dibuat oleh plasenta.
Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Jika terlalu dini melakukan perangsangan puting, malah bisa menimbulkan kontraksi rahim. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk perawatan payudara adalah dengan pemijatan.
Pemijatan dapat dilakukan saat mandi. Gunakan air hangat dan air dingin, minyak kelapa yang bersih atau baby oil, handuk, dan kapas.  Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat dengan menggunakan baby oil. Pemijatan dilakukan dengan memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-pijat karena tak berkelenjar tapi
dengan menggunakan kapas dan minyak/baby oil. Minyak ini berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting tidak mudah lecet.
Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk hanya merupakan saluran air susu.
Setelah pemijatan, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Selalu jaga kebersihan payudara dan pilih bra berbahan katun yang dapat menyerap keringat. Karena jika payudara terserang jamur, jamur dapat menular ketika si kecil menyusui.
F.   Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan:

·  Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.

·  Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda.  Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

·  Persiapkan putting susu anda.  Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi.  Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.

·  Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu.

·  Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering.  Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.

PERAWATAN PAYU DARA PADA IBU MENYUSUI

 







Oleh:
BUNGA PANJANI.R.A.B
201101007


AKADEMI KEBIDANAN
HARAPAN MULYA PONOROGO