Senin, 19 Desember 2011

BENEFITS FROM NATURAL MATERIALS


Tea Health Drink

Tea is a tropical and subtropical plants that are scientifically known as Camellia Sinensis. From approximately 3000 types of tea result of intermarriage, obtained three kinds of tea outcome of the process, namely green tea, oolong tea and black tea. The way is with chop tea processing tea leaves and dried in the sun so that the chemical changes before being dried. The treatment will cause leaf color to brown and gives black tea flavor characteristics.
Green tea, the oldest type of tea, especially well-liked by the people of Japan and China. Here the tea leaves have little processing, heating and drying so that only green leaf color can be maintained. Whereas oolong tea is more a kind of transition between black tea and green tea. These three types of tea each have health benefits because they contain so-called biochemical bond polyfenol, including flavonoids. Flavonoids are a group of antioxidants that are naturally present in vegetables, fruits, and beverages such as tea and wine.
Subclass of polyphenols including flavonols, flavones, flavanon, anthocyanidins, catechins, and biflavan. Derivatives of catechins such as epi-cathecin (EC), Epigallo-cathecin (EGC), cathecin Epigallo-gallate (EGCG), and quercetin is commonly found in tea. EGCG and quercetin is a powerful anti-oxidant power of up to 4-5 times higher than vitamin E and C, which also are potent antioxidants. Antioxidants are known to prevent cells from damage considering each cell damage will contribute more than 50 diseases.
Green tea contains EGCG, as well as black tea, says a biochemist. In a study by Dutch researchers say, consume 4-5 cups of black tea each day will reduce the risk of stroke by 70% compared with those who consumed two cups of tea a day or less. Other reports mention more of black tea consumption was associated with lower heart attack cases. John Folts, director of the Medical School, the Central Artery Thrombosis Research and Prevention, University of Wisconsin, USA to find the key properties of flavonoids in tea. Research results showed that flavonoids in black tea can inhibit the clotting of blood platelet cells thus preventing the clogging of blood vessels in hantung coronary disease and stroke. Another study mentioned that fanatical tea drinkers had higher levels of cholesterol and low blood pressure, although it remains unclear whether these things were directly caused by the tea.
Researchers at Case Western Reserve University, Cleveland, USA to find the effect of the use of green tea on the skin up to 90%. It turned out that tea is very effective in protecting the skin from the sun can cause skin cancer. Tea also contains fluoride which is known to strengthen tooth enamel and helps prevent tooth decay. In a laboratory study in Japan, the experts found that tea helps prevent formation of dental plaque and kill bacteria cause inflammation of the gums.
Research in Japan showed that pendudukanya tea producing region known as fanatic tea drinker, very low mortality rate due to cancer. Another study, carried out cooperation between research teams Oguni and cancer research center in Beijing to study the effects of green tea extract on mice that had been given food rations carcinogenic (cancer-triggering substances). Reportedly, the average rate of cancer in mice that received green tea extract half of the mice who did not obtain a green tea extract.
The researchers believe that the polyphenols known as cathecin found in green tea, helps the body fight cancer cells. Another study conducted by Dr Oguni and. Masami Yamada of Hamamatsu Medical Center found cathecin Helicobator kills pylori, the bacteria trigger stomach cancer.

_Nutrient Content of Red Beans

Kidney beans actually has the ability to cope with various diseases, among them capable of reducing blood vessel damage, can lower blood cholesterol levels, reduce blood sugar concentration, and reduce the risk of colon cancer and breast cancer.
nutrient content in the beans are very good for the health of the human body. Dry red beans are a source of vegetable protein, complex carbohydrates, fiber, vitamins B, folasin, thiamine, calcium, phosphorus, and iron. Folasin are essential nutrients that can reduce the risk of damage to blood vessels.
Kidney beans contain fats and sodium are very low, almost free of saturated fat, and free kolersterol. In addition, red beans are also a good source of fiber. In 100 grams of dried red beans, can produce 4 grams of fiber which consists of water-soluble fiber and insoluble fiber water. Water-soluble fiber can significantly lower cholesterol and blood sugar levels.
To get the perfect efficacy of red beans, there are some things that need to be done in the process. After soaking, discard the soaking water red beans. Then boil the red beans in a covered pan for 3 minutes, and let stand for 2 hours so the juices settle. Replace the water bath with water boiled, and let stand overnight. The next day, red beans ready to be cooked into a delicious meal. This needs to be done to eliminate the ability of red beans to produce gas in the gut that will make the stomach feel bloated.

…………………….
Benefits Of Garlic Health Aspects

Dr. Yongxiang Zhang of the University of Tokyo, Japan stated that the ability of garlic inhibit the degeneration of the brain and the immune system in animals is very impressive. That does not mean that garlic is able to restore youth or completely inhibit the aging process. But at least the benefits of garlic helps prevent aging process.

In addition, according to research Memorial Sloan Kettering Cancer Center, SAMC chemicals found in garlic can inhibit cancer cell growth. By eating garlic, cancer risk can be reduced.

High cholesterol levels are usually a sign of the aging process. Garlic is consumed regularly in a certain period of time can help lower cholesterol levels. Anti-cholesterol agent in garlic called ajoene help prevent blood clotting.
Dr. Gilles Fillion from the Institute Pasteur in France suspect, garlic can help relieve stress, anxiety, and depression. Obviously with a softer effect. He found that garlic is beneficial to help release serotonin, a chemical that is involved in regulating a wide range of moods and behavior, including anxiety, melancholy, pain, aggression, stress, lack of sleep and memory. High levels of serotonin in the brain tends to function as a sedative to placate you, facilitate sleep, and relieve the gloom. Garlic helps normalize the serotonin system.

ManFaat Dari Bahan AlaMiaH

Khasiat Bawang Putih Dari Segi Kesehatan

Dr. Yongxiang Zhang
dari University of Tokyo, Jepang menyatakan bahwa kemampuan bawang putih menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan pada hewan percobaan sangat mengesankan. Hal itu memang tidak berarti bahwa bawang putih mampu memulihkan masa muda atau sama sekali menghambat proses penuaan. Tetapi setidaknya manfaat bawang putih membantu menghambat proses penuaan.

Di samping itu, menurut penelitian Memorial Sloan Kettering Cancer Center, bahan kimia SAMC yang terdapat pada bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
Kadar kolesterol yang tinggi biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.
Dr. Gilles Fillion dari Institute Pasteur di Perancis menduga, bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi. Tentunya dengan efek yang lebih lembut. Ia menemukan bahwa bawang putih bermanfaat untuk membantu melepaskan serotonin, yakni bahan kimia yang terlibat dalam pengaturan serangkaian luas suasana hati dan tingkah laku termasuk kecemasan, murung, rasa sakit, agresi, stress, kurang tidur dan ingatan. Kadar serotonin yang tinggi dalam otak cenderung berfungsi sebagai obat penenang yang menentramkan Anda, memudahkan tidur, dan meringankan kemurungan. Bawang putih menolong menormalkan sistem serotonin tersebut.

Teh Minuman Kesehatan

Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia Sinensis. Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan 3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberi cita rasa teh hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama oleh masyarakat Jepang dan Cina. Di sini daun teh mengalami sedikit proses pengolahan, hanya pemanasan dan pengeringan sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Sedangkan teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Ketiga jenis teh masing-masing memiliki khasiat kesehatan karena mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Subklas polifenol meliputi flavonol, flavon, flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan. Turunan dari katekin seperti epi-cathecin (EC), epigallo-cathecin (EGC), epigallo-cathecin gallate (EGCg), dan quercetin umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan anti oksidan kuat dengan kekuatan hingga 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E dan C yang juga merupakan antioksidan potensial. Antioksidan diketahui mampu menghindarkan sel dari kerusakan mengingat setiap kerusakan sel akan menyumbang lebih dari 50 penyakit.
Teh hijau mengandung EGCg, demikian juga teh hitam, demikian dikatakan seorang ahli biokimia. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan, mengkonsumsi 4-5 cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko stroke hingga 70% dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi teh 2 cangkir sehari atau kurang. Laporan lainnya menyebutkan lebih banyak mengkonsumsi teh hitam berhubungan dengan rendahnya kasus serangan jantung. John Folts, Direktur Sekolah Medis, Pusat Penelitian dan Pencegahan Arteri Trombosis, Universitas Wisconsin, AS menemukan kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid. Hasil penelitiannya menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu menghambat penggumpalan sel-sel platelet darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah pada penyakit hantung koroner dan stroke. Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang rendah, meskipun masih belum jelas apakah semuanya itu langsung disebabkan karena teh.
Para peneliti di Universitas Case Western Reserve, Cleveland, AS menemukan pengaruh penggunaan teh hijau pada kulit hingga 90 %. Ternyata teh sangat efektif melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh juga diketahui mengandung fluoride yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi. Dalam suatu studi laboratorium di Jepang, para ahli menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi.
Penelitian di Jepang menunjukkan, daerah penghasil teh yang pendudukanya terkenal sebagai peminum teh fanatik, sangat rendah angka kematiannya yang disebabkan oleh kanker. Hasil studi lainnya, dilakukan kerjasama antara tim peneliti Oguni dan pusat penelitian kanker di Beijing untuk mempelajari pengaruh ekstrak teh hijau pada tikus yang telah diberi ransum makanan karsinogenik (zat pemicu kanker). Dilaporkan, angka rata-rata kanker pada tikus yang memperoleh ekstrak teh hijau setengah dari tikus yang tidak memperoleh ekstrak teh hijau.
Para peneliti yakin bahwa polifenol yang dikenal sebagai cathecin yang terdapat pada teh hijau, membantu tubuh manusia melawan sel kanker. Studi lainnya dilakukan oleh Oguni dan Dr. Masami Yamada dari Hamamatsu Medical Center menemukan cathecin membunuh Helicobator pylori, bakteri pemicu kanker lambung.
 

Kandungan Gizi Kacang Merah

Kacang merah ternyata memiliki kemampuan untuk mengatasi bermacam-macam penyakit, di antaranya mampu mengurangi kerusakan pembuluh darah, mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengurangi konsentrasi gula darah, serta menurunkan resiko kanker usus besar dan kanker payudara.
kandungan gizi pada kacang merah sangat bagus bagi kesehatan tubuh manusia. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pembuluh darah.
Kacang merah memiliki kandungan lemak dan natrium yang sangat rendah, nyaris bebas lemak jenuh, serta bebas kolersterol. Di samping itu, kacang merah juga merupakan sumber serat yang baik. Dalam 100 gram kacang merah kering, dapat menghasilkan 4 gram serat yang terdiri dari serat yang larut air dan serat yang tidak larut air. Serat yang larut air secara nyata mampu menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah.
Untuk mendapatkan khasiat yang sempurna dari kacang merah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mengolahnya. Sehabis direndam, buanglah air rendaman kacang merah. Kemudian rebuslah kacang merah dalam panci tertutup selama 3 menit, dan diamkan selama 2 jam agar airnya mengendap. Gantilah air rendaman itu dengan air yang matang, dan diamkan selama semalam. Esok harinya, kacang merah siap untuk dimasak menjadi makanan yang lezat. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan kemampuan kacang merah untuk memproduksi gas dalam usus yang akan membuat perut terasa kembung.
 

Selasa, 13 Desember 2011

Ahlan WasahlAn

Ahlan Wasahlan............

kata itu yang tertulisdalam catatan pertama ku
dengan mengucap "Bismillahirohmanirohim"
semoga apa yang tertulis dalam blogger ini dapat bermanfaat untuk semua kalangan
Amiiin.............................